Pembuka

Laman seorang pemikir salah kaprah yang menulis seenak kupingnya. Tulisan di laman ini adalah murni dari penulis. Beberapa artikel mungkin mengandung unsur "doktrin" ataupun "opini serapah"

Gambar Header

Gambar Header

Minggu, 22 Februari 2015

CERITA PENDEK - PENGARANG CILIK


Sedikit mengawali postingan perdana di blog penulis yang baru, dikarenakan blog yang lama tidak bisa dibuka karena suatu hal

Nina duduk dengan gelisah di teras rumah. Hampir 1 jam ia menunggu kedatangan Pak Pos tetapi belum juga kelihatan. Setengah kesal Nina berdiri dan berjalan menuju pagar. “Lama sekali Pak Pos ini”, keluh Nina dalam hati. Tiba-tiba dari kejahuan terdengar derumotor yang khas. Nina melonjak kegirangan. “Mudah-mudahan hari ini aku mendapat balasan surat dari Mbak Mira”, ujar Nina kepada diri sendiri.


“Pos...!” Teriak Pak Pos dari balik pagar sambil menyerahkan sepucuk surat kepada Nina. “ Terima kasih, Pak” kata nina seraya melihat amplop surat. 
“Asyik, aku dapat balasan dari Mbak Mira”, teriak Nina berulang-ulang. 
Ibu yang tengah merapikan meja makan menoleh tatkalah melihat Nina bergegas merobek amplop surat
Surat dari siapa, Nin?” Tanya Ibu.
“Dari Mbak Mira, Bu”. Jawab Nina.
“ Siapa Mbak Mira itu? Sahabat penamu?” Tanya ibu serayah menghampiri Nina.
“Dia pengarang, itu lho yang sering menulis cerita anak di koran hari minggu” 
“Ooo.... pengarang kesayanganmu”, ujar ibu. 
Nina mengangguk kecil lalu melanjutkan membaca surat. Surat dari Mbak Mira ternyata lumayan panjang dan ditulis dengan bahasa yang enak.
Wah, ternyata Mbak Mira tidak sombong walaupun ia adalah pengarang yang terkenal”, Gumamnya dalam hati.
         

Di dalam surat Nina, Mbak Mira mengucapkan terima kasih karena telah mengirim surat kepadanya. Mbak Mira juga menulis bahwa dengan mengarang ia bisa mendapat teman yang banyak dari seluruh indonesia dan ia bisa menabung untuk membeli buku pelajaran untuk sekolah.

“ Enak ya... kalau bisa seperti Mbak Mira”, renung Nina dalam tempat tidur. 
Ia membolak-balik badannya di atas tempat ridur serayah menghayal seandainya bisa mengarang dan terkenal seperta Mbak Mira.  
“ Asiknya....”, ujar nina dalam hati.
“ Akh, aku coba mengarang seperti Mbak Mira” putus Nina sambil bangkit dari tempat tidur. Ditariknya kursi belajar dan diambilnya sehelai kertas serta bulpoin. Nina mulai berpikir , kira-kira cerita apa yang akan dibuatnya. Hampir setengah jam Nina duduk di meja belajar. Tapi , belum satu huruf pun ditulisnya. Ternyata mengarang itu susuah juga dan tidak semudah perkiraannya. Nina meletakkan bulpoin lalu merenung.
Bagaimana caranya aku supaya menulis cerita?”, tanya Nina dalam hati. Atau aku harus berkirim surat lagi pada Mbak Mira dan menanyakan bagaimana cara menulis cerita.

Nina cepat-cepat meraih bulpoin dan segerah menulis surat balasan untuk Mbak Mira. Ia harus menunggu seminggu lamanya untuk menerima balasan dari Mbak Mira. Ia sudah tidak sabar untuk mengetahui bagaimana cara mengarang yang baik. Seminggu sudah Nina menunggu. Ketika surat dari Mbak Mira datang, Nina bergegas membaca. Mbak Mira mengatakan bahwa mengarang itu gampang dan bisa dilakukan senua orang. 
“ Ah aku nggak bisa kok”, sanggah Nina frustasi.


Sumber Gambar: Here 

Menurut Mbak Mira, yang penting adalah kemauan dan harus melatih kemampuan menulis sejak kcil. Sedangkan isi cerita dapat diambil dari kejadian sehari-hari yang dialami atau yang dilihat. 
“ Ooo… begitu. Akan kucoba untuk mengarang”, ujar Nina sambil meletakan surat.
“Lebih baik mencari kegiatan yang bersifat positif seperti ini daripada aku terus – menerus bermain”, katanya dalam hati. 
Nina tersenyum membayangkan hasil karyanya nanti. Diraihnya boneka beruang yang berada di samping tempat tidur, lalu didekapnya.


Ditulis Oleh:
Arlinda Silva Prameswari
Ketika Tugas Meracun Tubuh
(7/18/2010) 1:48 (GMT+8)



1 komentar:

  1. Belakangan orang lebih senang menyediakan nasi kotak saat mengadakan acara karena praktis dan lebih murah, nasi kotak juga lebih murah ketimbang catering prasmanan. Dengan nasi kotak, orang tidak perlu repot melayani tamu.
    nasi kotak juga lebih mudah dibagikan dan dibawa pulang, buat yang tak mau menikmati nasi kotak saat acara sedang berlangsung.

    BalasHapus