Siapa pula yang tidak senang berada di kampong
halaman sebulan penuh? Libur semester adalah saat yang benar-benar dinanti oleh
semua yang bergelar siswa, termasuk yang maha sekalipun. Namun, fakta lapangan
menunjukkan bahwa yang maha lebih fanatik menyambut libur semester daripada
siswa. Karena memang MAHA itu pada harfiahnya besar, besar tugas kuliahnya. Tugas praktikum, tugas Faal, tugas Farmako,
tugas Histologi, Pre-Test, Post-Test, Laporan, Ujian Blok, OSCE, belum lagi
harus ada test sebelum masuk lab Anatomi dengan resiko nggak boleh ikut
praktikum kalo nilainya “under standard”. Ah, sepertinya hati penulis sudah
teracuni oleh tugas-tugas tersebut. Terlihat penulis mulai membutuhkan sandaran
hati, namun dia tidak tahu dimana sandaran itu berada.
Baiklah, saat yang membuat naik pitam adalah ketika
kau ingin menikmati masa malasmu tapi teman kecilmu sedang tidak berpihak.
Bicara tentang teman kecil, gimana kabar mereka? Ah, penulis lupa kalo mereka
sedang persiapan UNAS Online karya pak Jokowi yang katannya bikin pembaruan
itu. Ngomong-ngomong gimanakah kabar
Pak Jokowi itu? Semenjak kuliah penulis suka bergelut dengan tulisa-tulisan
buku (re: jarang liat tivi). Ya, semoga bapak sehat biar program mobil proton
bisa terealisasi dengan baik. Amiin.,.
Teman kecil saya nampaknya sedang sakit kali ini.
Seingatan saya, ia terakir sakit sekitar delapan tahun lalu. Tapi, sekarang dia
sakit lagi. Saya turut prihatin. Sudah lebih dari delapan belas tahun menemani
keluarga kami, tapi masih nampak kokoh. Televisi klasik itu kini makin rapuh
saja.
Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi kegiatan yang kalian kerjakan sewaktu liburan adalah ini
Sumber Gambar: Here
Seharian dengan ini?
Sumber Gambar: Here
Atau ini?
Atau malah Mikirin Skripsi?
Sumber Gambar: Here
Dan paling ekstrim ngelarin skripsi kaya' gini ?
Sumber Gambar: Here
Padahal revisi masih numpuk belum terjamah
Sumber Gambar:Here
Terus terang, masa kecil saya termasuk jaman
peralihan. Televisi adalah hal yang paling anak-anak sukai di hari minggu.
Masih teringat dalam benak ketika berebut remote dengan kakak laki-laki yang mengganti
acara Inuyasha (favorit saya) dengan Dragon Ball yang jam tayangnya
berbarengan. Anda juga mungkin terasa familiar dengan beberapa acara berikut
Sumber Gambar: Here
Sumber Gambar: Here
Atau kartun anak lebah (Hachi) yang mencari ibunya, yang legendaris ini,
Sumber Gambar: Here
Namun, lihatlah realita sekarang. Acara kartun saja berakhir pukul
08.30, sementara dulu jam 11.00 pun masih ada Conan yang tayang. Acara kartun
pagi diganti dengan acara musik yang dengan bangganya sudah hampir lebih dari
tujuh tahun menghiasi layar dengan para host yang tiap tahun ganti — juga tidak ketinggalan penonton
alay-nya yang tiap tahun makin memuakkan saja. Belum lagi sinetron-sinetron
manusia yang jadi binatang makin menjamur bak cendawan dalam roti. Manusia
srigala, harimau, macan, vampire (ini jenis hewan apa?), saya tinggal menanti,
kapankah sinetron manusia kadal muncul di layar kaca? Lihatlah produk anak jaman sekarang,
Sumber Gambar: Here
Sumber Gambar: Here
Sumber Gambar: Here
Sumber Gambar: Here
Kampfret kan? Tayangan Indonesia makin
idiot saja. Saya takut membayangkan 10 tahun mendatang bocah-bocah tersebutlah yang menjadi tiang bangsa ini.
Ditulis Oleh Arlinda Silva Prameswari
12.30 P.M (+8 GMT) 2/16/15
Libur perdana, Ketika sound Televisi gemersak keras






.jpg)
.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar