Sedikit mengawali postingan perdana di blog penulis yang baru, dikarenakan blog yang lama tidak bisa dibuka karena suatu hal
Nina duduk dengan
gelisah di teras rumah. Hampir 1 jam ia menunggu kedatangan Pak Pos tetapi
belum juga kelihatan. Setengah kesal Nina berdiri dan berjalan menuju pagar.
“Lama sekali Pak Pos ini”, keluh Nina dalam hati. Tiba-tiba dari kejahuan
terdengar derumotor yang khas. Nina melonjak kegirangan. “Mudah-mudahan hari
ini aku mendapat balasan surat dari Mbak Mira”, ujar Nina kepada diri sendiri.
“Pos...!”
Teriak Pak Pos dari balik pagar sambil menyerahkan sepucuk surat kepada Nina. “
Terima kasih, Pak” kata nina seraya melihat amplop surat.
“Asyik, aku dapat
balasan dari Mbak Mira”, teriak Nina berulang-ulang.
Ibu yang tengah merapikan meja makan
menoleh tatkalah melihat Nina bergegas merobek amplop surat.
“ Surat dari siapa, Nin?” Tanya Ibu.
“Dari Mbak Mira, Bu”. Jawab Nina.
“ Siapa Mbak Mira
itu? Sahabat penamu?” Tanya ibu serayah menghampiri Nina.
“Dia pengarang, itu lho yang sering menulis cerita
anak di koran hari minggu”
“Ooo.... pengarang kesayanganmu”, ujar ibu.
Nina
mengangguk kecil lalu melanjutkan membaca surat. Surat dari Mbak Mira ternyata lumayan panjang
dan ditulis dengan bahasa yang enak.
“ Wah, ternyata Mbak Mira tidak sombong
walaupun ia adalah pengarang yang terkenal”, Gumamnya dalam hati.