Pembuka

Laman seorang pemikir salah kaprah yang menulis seenak kupingnya. Tulisan di laman ini adalah murni dari penulis. Beberapa artikel mungkin mengandung unsur "doktrin" ataupun "opini serapah"

Gambar Header

Gambar Header

Sabtu, 17 Oktober 2015

REVOLUSI MENTAL, Jikalau benar-benar tidak mampu jangan cuma berkoar!

"Revolusi mental itu bukan hanya mengubah sikap, 
tetapi juga sebuah pengoptimalan hal yang sudah ada"


Membaca judul di atas para pembaca mungkin berspekulasi bahwa tulisan saya kali ini akan membahas tentang amburadulnya per-sistem-an negara Indonesia, ataupun pujian-pujian sumbang untuk Pak Jokowi karena berhasil menguatkan Rupiah, padahal kemarin merekalah yang paling menginjak-injak. Baiklah berhubung saya orang medis, saya akan coba menelaah dengan pemikiran dekil revolusif milik saya *ceilah. Baiklah kita mulai saja. Kesehatan di Indonesia kian hari makin membawa dilematik. Pemerintah dengan gencar mengatakan peningkatan kesehatan, tetapi hasil lapangan begitu memprihatinkan. Sistem kesehatan yang diterapkan oleh pemerintah sekarang ini tidak lebih dari sebuah sistem yang pincang. Padahal kesehatan adalah salah satu yang ditargetkan tercapai tahun 2015 dalam Deklarasi Milenium. 

Segala kemungkinan buruk yang terjadi dalam dunia kesehatan seyogyannya dapat dicegah jika penanganannya itu tepat. Paradigma masyarakat Indonesia “Belum dikatakan sakit jika masih bisa berdiri” adalah problematik tersendiri yang harus kita hapuskan. Masalah lainnya yaitu tenaga kesehatan yang melayani tidak cukup kompeten sehingga mereka tidak tahu harus melakukan apa. Ditambah pula beberapa daerah memiliki jarak dan waktu tempuh yang jauh untuk menuju tempat pelayanan kesehatan setempat sehingga banyak dijumpai kasus-kasus ringan, terutama pada balita yang sistem imumnya masih berkembang, malah menjadi besar karena lambatnya penanganan, lantas berujung pada kematian, kecacatan, penurunan kecerdasan, dan gangguan mental.